"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Hey Aku Gagal Lagi

Senin, 06 Oktober 2014

Hey Aku Gagal Lagi

Sajak Untuk (Mungkin) Kekasihku

Sabtu, 30 Agustus 2014

Aku tak peduli bagaimana kekurangan itu mengutuk.
Aku tak peduli bagaimana masa lalu itu terbentuk.
Bukankah setiap orang dikutuk oleh kekurangan.
Bukankah setiap orang dibentuk oleh kenangan.

Kelak setelah tugasku terlaksana sebagai lelaki.
Aku hanya akan menuntut kamu sebagai perempuan.
Untuk yakinkan aku bahwa aku bisa melawan keragu-raguan,
Dengan senyummu,
Dengan tawamu,
Dengan kasihmu,
Dengan sedihmu,
Juga mungkin dengan tangismu.

Tenang saja,
Aku tak akan menuntutmu jika aku bukan jodohmu.
Tapi tetap saja,
Kau harus khawatir jika sewaktu-waktu perjuangan ini jodohkan aku denganmu.

Maafkan aku jika aku lebih terkutuk dari bekas kekasihmu itu.
Untukmu, Sari Ajeng Dian Anestia Kartini.

Tangerang, 30 Agustus 2014
23:05

Aku Takut Dibenci

Jumat, 11 Juli 2014

Aku Takut Dibenci
Karena Sikapku
Karena Ulahku
Karena Sombongku
Karena Bohongku
Ingatkan Aku Kawan!

Tapi Aku Tak Takut Dibenci
Karena Kegagalanku
Karena Nasibku
Tinggalkan Aku Kawan...

Tangerang 09 Juli 2014
Terjadwal Pada 11 Juli 2014

Untuk Presiden Baruku

Rabu, 09 Juli 2014

Jangan Lelah Jika Aku Dan Beratus Juta Rakyat-rakyat Lain Menuntut Kebijaksanaanmu
Jangan Lemah Jika Aku Dan Beratus Juta Rakyat-rakyat Lain Menentang Kekuatanmu
Jangan Takut Jika Aku Dan Beratus Juta Rakyat-rakyat Lain Meminta Keberanianmu
Jangan Cemberut Jika Aku Dan Beratus Juta Rakyat-rakyat Lain Menolak Perintahmu

Siapa Pun Kau
Bagaimana Pun Kau
Aku Cuma Rakyatmu
Dan Beratus Juta Rakyat-rakyat Lain

Menghormatimu Itu Harus
Meski Mungkin Perkataanku Dan Beratus Juta Rakyat-rakyat Lain
Kelak Akan Membuat Harga Dirimu Seolah Jatuh
Kelak Akan Membuat Tidur Nyenyakmu Seolah Jauh

Menghormatimu Itu Harus
Karena Aku Percaya Kau Tak Sepecundang Aku

Selamat Datang Presiden Baruku
Aku Cuma Rakyatmu
Suara Kecil Ini Mungkin Tak Akan Kau Dengar
Kau Boleh Anggap Ini Bualan
Itu Saja

Selamat Datang Presiden Baruku


Tangerang, 09 Juli 2014
00:20

Curhat: "Gw Gak Boleh GOLPUT"

Minggu, 06 Juli 2014

Assalamu’alaikum, Wr, Wb.

Apa kabar sobat dumay???? (udah kayak anak alay aja gw ngomong sobat dumay.. hikz hikz hikz...) Semoga kita semua diberi kabar baik. Aminn..

Sebetulnya gw terlambat mau nulis ini, soalnya ini tulisan soal curhatan gw menghadapi pilpres untuk mengajak para swing voters memilih dan tidak golput (Lebay lu genk, emang lu calonnya gitu? Emang lu tim suksesnya gitu?). Ya tinggal 2 harian lagi coy. Tapi daripada enggak sama sekali. Hehehehe...

Ok di pilpres 2014 kali ini memang bisa dikatakan menentukan pilihan yang sangat sulit buat gw. Meski pun gw tahu suara gw yang sah cuma di hitung 1 dari beratus-ratus juta surat suara yang beredar 9 juli nanti man. Tapi itulah yang ada dalam pikiran gw, gw gak boleh golput. Entahlah, kalimat GW GAK BOLEH GOLPUT itu seperti melekat semenjak gw bisa milih pertama kali di Pilbup Tangerang tahun 2008. Itu seperti semacam idealisme, atau mungkin hasil dari doktrinasi para militan politik (kader partai, timses partai dan media tentunya) yang selalu membuat bahwa pemilihan di hajatan politik selalu WOW, sehingga membuat gw kalo gak ikutan milih gimana gitu rasanya.

Metafora: Matahariku

Sabtu, 26 April 2014

Aku Bukan Penyair
Aku Cuma Sok Penyair
Maaf
Metafora Di Sajak Ini Terlalu Murah

Metafora: Matahariku

Wakil Rakyat Dan Kotak Suara Kardus

Minggu, 13 April 2014

Kotak Suara Kardus
Kotak Suara Kardus (sumber Gambar: Tribunnews.com)
Di Kotak-kotak Kardus Itu

Ada Suaraku
Suaramu
Ada Pilihanku
Pilihanmu
Ada Harapanku
Harapanmu
Ada Doaku
Doamu

Ada Nyaliku!
Juga Nyalimu!

Saat Para Ibu-ibu Di Kampung Senang
Dengan Amplop Puluhan Ribu
Saat Para Bapak-bapak Di Kampung Senang
Dengan Amplop Puluhan Ribu
Pun Saat Aku Senang
Mengambil Sogokanmu
Aku Lihat Janjimu Mengancam Leherku

Di Kotak-kotak Kardus Itu
Suaraku Melawan

Kerja...!
Atau Kau Kami Lawan,
Dengan Luka-luka,
Yang Tak Pernah Hilang Sejak Kedatangan Belanda.

------------------------------------------------------------------
Tangerang, 13 April 2014 - 22.45
4 Hari Setelah Aku Memilihmu Duhai Wakil Rakyatku.
Untuk Demokrasi Yang Masih Bodoh Di Negara Ini.

Kata-kata Sia-sia (Untuk Sang Maha-maha)

Sabtu, 12 April 2014

Aku Mohon Padamkan Sinar Yang Bisa Sombongkan Terang Kali Ini
Duhai Sang Maha-maha
***
Kata-kata Sia-sia
Karena Memang Kata-kata Bukanlah Siapa-siapa
Kata-kata Cuma Menari Dalam Nurani-nurani Dan Suara-suara
Terkadang Dalam Logika-logika

Kata-kata Sia-sia
Karena Memang Kata-kata Bukanlah Daya-daya
Kata-kata Cuma Menyanyi Dalam Pikiran-pikiran Dan Nafsu-nafsu
Terkadang Dalam Ambisi-ambisi

Air Tak Lagi Lembut
Langit Seperti Sedang Tak memihak
Lalu
Sunyi Pergi
Sepi Pun Meninggalkan Aku
Kata-kata Sia-sia

Kata-kata Sia-sia
Tapi Menghibur
Para Orang-orang Kalah
Dalam Mengais Rindu-rindu
Para Orang-orang Lesuh
Tapi Menggoda
Kata-kata Sia-sia

Kata-kata Sia-sia
Risau Pun Menaklukan Aku
Sedu Datang
Lalu
Bumi Seperti Sedang Tak Mengolok
Api Tak Lagi Panas

Terkadang Dalam Perbuatan-perbuatan
Kata-kata Cuma Melawan Dalam Ingatan-ingatan Dan Renungan-renungan
Karena Memang Kata-kata Adalah Daya-daya
Kata-kata Sia-sia

Terkadang Dalam Doa-doa
Kata-kata Cuma Menerkam Dalam Keinginan-keinginan Dan Cita-cita
Karena Memang Kata-kata Adalah Siapa-siapa
Kata-kata Sia-sia
***
Duhai Sang Maha-maha
Aku Mohon Nyalakan Sinar Yang Bisa Rendahkan Gelap Kali Ini

-------------------------------------------------------
Tangerang, 12 April 2014 - 00:26
Aku Mohon Padamkan
-------------------------------------------------------

Dan Pemenangnya Adalah...

Kamis, 10 April 2014

Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Gw cuma mau ngasih tau aja, pemenang buku "Anak-anak Revolusi (Buku 1)" Karya Budiman Sudjatmiko, dalam ajang (emangknya KDI genk?) beri komentar di Curhat Cinta Gw. Dari sekitar 1 juta 287 trilyun 0,4 milyar 8 sen komentar yang masuk, setelah dilakukan seleksi juga audit, maka masuklah 2 komentar gak mutu solutif yang datang dari orang yang sama. :D
Anak-anak Revolusi
Inilah Hadiah Bukunya yang masih baru. Maaf gambarnya miring belum di edit.
Baiklah, langsung aja, siapakah pemenangnya?

Dan pemenangnya adalah.... [Siapa Ya? Klik Aja Di Sini]

Selamat kepada pemenang yang juga ternyata adalah seseorang yang punya hobi paling kreatif, yaitu 'NGUPIL'. Semoga dengan diberikannya penghargaan ini, hobi sekaligus budaya mengupil yang dianutnya semakin maju, sejahtera dan hebat.

Sekali lagi selamat...

Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.

*Note: Untuk pemenang harap mention/DM alamat lengkap ke @si_bgenk karena akan dikirimkan pake Tiki. Thanks...

Coretan Sotoy Untuk Pemilu

Selasa, 08 April 2014

Jangan sampai hasil pemilu kali ini adalah sampah. (sumber gambar: detik.com)
Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Sebetulnya, tulisan tentang PEMILU ini harus di publish kemarin-kemarin, kemarennya lagi, pada pagi sekitar tanggal 6 april di blog nomor 1 (di dunia kambing) ini. Tapi apa daya, gw masih terlalu sibuk jadi orang sangat gak penting, banyak kerjaan pemotretan berbagai majalah sana-sini buat jadi model sampul.

Ok, PEMILU. Pemilu 2014 ini bener-bener bikin galau. Ya, gw galau mau milih yang mana, maklum caleg-calegnya gajebo bagus-bagus semuaaaa... Gw kadang suka berpikir diantara kegalauan dalam memilih ini, berpikir kalo seandainya pemilu 2014 ini semudah lagu Vety Vera yang kayak gini : "Kamu pilih yang mana? Atas-atas. Kamu suka yang mana? Bawah-bawah. Kalo saya boleh usul yang sedang-sedang saja... hoy hoy..."

Ya, yang sedang-sedang aja. Kayak masak nasi liwet, kalo terlalu kurang aernya, nasi masih menjadi gigih (mentah), tapi airnya kebanyakan juga malah lebih mirip bubur. Pokoknya seperti itulah, yang sedang-sedang aja. Maklum, negara kita ini masih negara berkembang, udah lumayan kaya, tapi banyak juga yang kismin. Udah lumayan maju, tapi masih ada aja yang mundurnya banyak. Udah lumayan cerdas, tapi masih banyak aja yang bodoh-membodohi. Udah lumayan bersih, tapi masih ada aja yang sok munafik-munafikan malah beneran munafik-munafikannya.

Untuk Dunia Palsu

Jumat, 04 April 2014

Bukan Soal Rindu,
Cinta Tak Pernah Salah,
Pun Di Sajak Ini.

Aku Cuma Mau,
Katakan Kepada Dunia,
Saat Angin Membelai,
Aku Lelah Merendah,
Angin Tak Selalu Sejuk!

Persetan Dengan Go Green

Rabu, 02 April 2014

Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Setelah 2 bulan terakhir dengan berturut-turut gw bikin 6 posting yang berbau lope-lope gitu. Kini gw akhirnya mau posting lagi tentang kisah-kisah visioner dalam kelap-kelip hidup gw (kayak lampu anak klub motor aja kelap-kelip). Postingan kali ini bukan seperti postingan terpanjang gw yang isinya curhat cinta atau pun lanjutan dari cerpen cinta gw berjudul i-rasional bagian kedua. Jadi jangan khawatir kalo kali ini lu bakal mencret-mencret trus salesma (tau salesma?) gara-gara baca postingan gw. Hiihihihi...

Ini soal gaya hidup Go Green... Go artinya 'lima' sedangkan Green artinya 'motor (motor gren)' jadi ini soal bagaimana lima kambing harus hidup dalam sebuah kandang ayam. Hahahahaha.... boongan deng...
sampah
Persetan dengan Go Green. (Sumber: kegilaanku.wodpress.com)

Curhat Cinta Dong...

Senin, 31 Maret 2014

Gambar cuma Ilustrasi. Gw bukan jatuh cinta sama si Michael Lapena yang orang Cikoromoy itu... 
Di jamin, gw jatuh cinta sama perempuan lah... :D (sumber: ngkong Google)
Assalamu'alaikum WR, WB.

Tulisan gw kali ini cuma mau menceritakan sedikit kisah dan perjuangan cinta gw yang sangat cemen jika dibandingkan dengan cowok-cowok modern masa kini. Tulisan ini juga udah terlanjur bikin gw malu-maluin diri sendiri. Gw mau buka-bukaan total tentang kisah yang berhasil menginspirasi banyak orang di dunia, yaitu "Cinta". Tulisan gw kali ini juga sekaligus mengkonfirmasi kalo gw itu ternyata bisa jatuh cinta. Gw itu bukan homo seperti yang ditakutkan emak gw selama ini, atau seperti bully-an sebagian temen-temen yang kadang lumayan nyelekit. Hahaha...

Oh iya, mohon maaf juga kalo akhir-akhir ini (bukannya dari dulu genk?) gw selalu posting tulisan-tulisan aneh, membuat otak kiri gagal paham atau membuat mulut tiba-tiba berkata, "WTF...!!" di blog terbaik (sedunia kambing) ini. Maklum lah, gw ini penulis papan atas, yang cuma mood buat nulis kalo ada ledakan semangat doang. Salah satu ledakan semangat itu ya karena Cinta ini. :P

Sebelumnya terserah, kamu-kamu, lu-lu, maneh-maneh, ente-ente, you-you sadayana mau bilang postingan gw kali ini lebay beudd. Watteper lah, gw gak peduli, ini kan blog pribadi gw. Domain juga gw yang beli. Koneksi yang gw pake juga gw yang beli. Jadi mangga atuh silahkan nanti abis baca postingan gw kali ini sepuas-puasnya deh caci-maki, ngata-ngatain (eh sama aja dink), atau mau ngasih saran, semangat dan spam juga boleh. Silahkan, mau sampe berbusa gak gw larang asal di kotak komentar yang tersedia ya...

Sebelumnya jangan lupa sediain kopi, cucur haneut, gegetas, kasur, bantal, baju, celana, jaket, mi instan, termos aer panas, kenceng dan tenda. Soalnya tulisan gw kali ini panjang sangat... Oh iya, buat yang gak sanggup bacanya, lebih baik lambaikan tangan aja deh dari sekarang. Daripada entar lagi baca asyik-asyik di tengah jalan tiba-tiba pingsan gara-gara kelamaan baca.

Ok langsung aja ya, kisah berawal setelah gw gagal move on pada rentang waktu antara Agustus 2012 s/d November 2013. Ya, sudah lumayan banyak cewek gw coba dekati (meski gak banyak-banyak amat juga sih) pada saat itu, mulai dari karyawan pabrik hingga calon bidan. Mulai dari yang lebih dewasa hingga yang lebih sangat muda (Cabe-cabean). Mulai yang asyik di ajak ngobrol sampe yang cengengesan. Mulai dari yang gw minta nomor hapenya dari teman-teman sampai yang nyasar di wechat/saat chatting facebookan. Ah sudahlah, gw mau melupakan masa mencoba move on yang bodoh itu. Hahaha...

Kultweet Sinar Bulan

Sabtu, 15 Maret 2014

Ketahuilah, sinar bulan itu masih terlalu terang, dan aku masih terlalu takut untuk tak menatapnya...

Aku takut malamku akan terlihat sangat gelap, gelap padam tanpa sinar bulannya. Kau tahu kan, gelap malam itu tak pernah ada batas, luas.

Bisa saja di gelap malam itu aku diterkam keresahan. Lalu, aku terdoktrinasi ideologi Neo-pesimisme, dimana pengecut adalah tokohnya. Ahh...

Dan saat itu terjadi, maka aku akan hilang dari coretan-coretan sejarah mencerahkan. Aku menjadi rentan terhadap kebodohan-kebodohan.

Jadi percayalah, saat ini sinar bulan itu teramat penting buatku. Jika saja ada imitasinya, akan kubeli meski harus menjual harga diri.

Baiklah, aku memang harus menjadi mengerti, mau tak mau. Sinar bulan itu tak pernah berniat meradiasi hati ini dengan cahaya kehidupannya...

...hanya aku yang selalu berniat bahwa menatapnya adalah sebuah ego yang harus dipertahankan. Ego subversif yang melawan nalar.

Tapi masih ada kekuatan doa, kekuatan yang tak pernah dilecehkan oleh kekuatan apa pun. Doa.

---------------------------
Tangerang, 15 Maret 2014
00.35 - 01.03

i-Rasional (Bagian 1)

Kamis, 06 Maret 2014

Petang itu aku berjalan di antara angin yang mesra membelai sejuk sel kulit. Begitu sejuk, sampai-sampai aku seolah dirayu untuk menemukannya, mengenalnya bahkan mencintainya. Pikirku, mungkin ini hanyalah cara angin mencari perhatian. Tapi harus ku akui, cara angin mencari perhatian seperti itu sangat hebat. Membelai dengan lembut tak terlihat. Mataku tak pernah tahu, tapi angin tetap keras kepala membelai mesra diriku, meski sebenarnya ia tahu bahwa apa yang ia lakukan kepadaku itu sia-sia, aku tak bisa membalas membelainya.

        Cara angin memperlakukanku itu mirip cinta. Karena cinta, angin tak peduli meski aku dan bermilyar-milyar manusia, dan putik dari berbagai penjuru padang bunga, dan dedaunan pepohonan yang tak terhingga dan tentu benda-benda tak bernafas yang tak pernah di sensus, yang pernah ia belai tak akan pernah bisa membalas naluri cintanya tersebut. Tak akan pernah bisa. Karena kenyataannya angin tercipta lebih tak beruntung dibanding aku sebagai manusia. Dia tak pernah mendapat balasan dari hal-hal yang pernah ia bantu atas jasa-jasanya sebagai sang pembawa hembusan yang bisa memindahkan benda kasatmata meski ia tak kasatmata.

        Baiklah, aku tak ingin menceritakan romantisnya angin, karena angin memang bukan levelku. Angin adalah teman air, api dan matahari, yang semuanya memiliki naluri cinta begitu hebat, tak pernah meminta balas budi atas jasa yang mereka berikan. Sedangkan aku hanyalah sesuatu yang lemah, keturunan dari sesuatu yang tercipta dari tanah, diberi akal memiliki nafsu, yang biasa disebut manusia, yang oleh angin dan teman-temannya terkadang dicap menjadi aib di keselarasan alam mereka.

Bukan Prolog

Rabu, 05 Maret 2014


Selamat malam neng,
gw harap lu itu bukan bintang yg memilih menjadi manusia,
atau anak dari sinar bulan yang kabur, dan memilih bumi sebagai pelarian.

Akan Aku Tumbuhkan

Minggu, 23 Februari 2014

Akan aku tumbuhkan cinta itu menjadi pohon terbaik di kehidupan, 
hingga akarnya menjalar menghisap habis suburnya kerisauan,
hingga batangnya kokoh menjadi tempat nafsu bersandar, 
hingga daunnya rimbun meneduhkan kebencian. 

Akan aku tumbuhkan.


----------------------------------------------

Tangerang, 23 Februari 2014.
01:19
----------------------------------------------

Setidaknya...

Selasa, 18 Februari 2014

Setidaknya...
Aku Sudah Menemukan Alamat Rumah Bapakmu,
Aku Sudah Mendapatkan Nomor Telepon Barumu,
Aku Sudah Tak Sopan di Hari Ulang Tahunmu,
Aku Sudah Tak Asyik di Malam Itu Ngobrol Denganmu,

Sajak 3001140210

Kamis, 30 Januari 2014

Malam Ini

Akhirnya
Hujan Pergi

Lalu...

Dingin Pergi

Kantuk Pergi
Ngorok Pergi
Lelap Pergi
Wangi Pergi
Kenyang Pergi
Mimpi Pergi
Jangkrik Pergi
Cicak Pergi
Tokek Pergi
Tikus Pergi
Ramai Pergi
Bising Pergi
Ucap Pergi
Pusing Pergi

Lalu...

Kokok Ayam Pergi
Bunyi Katak Pergi
Cahaya Lampu Pergi

Tapi...
Sepi Tak Mau Pergi

Lalu...

Aku Digoda Sepi
Makin Sepi
------------------------------
Tangerang, 30 Januari 2014
02 : 10