"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Duhai Kekasih

Senin, 08 Agustus 2016

Duhai kekasih, melihatmu tersenyum lepas itu tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Sekarang biarkan saja semesta yang jadi dalangnya, mempertemukan kita dalam lakon cinta. Kalau tidak dimainkan di dunia, ya dimainkan di surga. Cia cia cia... 

Tapi kalau aku gak masuk surga gimana? :( :(

*meluk guling*

------
Tangerang, 8 Agustus 2016
(Repost dari setatus epbe)

atheis satu menit

Kamis, 04 Agustus 2016

kalian menyuruh kami bermaafan, tapi kalian juga yang berseru menebar kebencian
kata kalian, agama mengajarkan manusia sebagai manusia, nyatanya dengan agama kalian ajarkan manusia lebih buas dari binatang
ya, kalian
orang-orang yang beragama
betul, kalian
orang-orang yang menjual keimanan



-----
Tangerang, 4 Agustus 2016

sebentar lagi 71 tahun merdeka

Sabtu, 30 Juli 2016

separatisme dan makar terus diganyang
terorisme juga sudah dibasmi
gembong narkoba sudah didor
berikutnya tinggal membawakan peti mati buat pecundang-pecundang itu
siapa lagi kalau bukan mafia hukum dan undang-undang
bersembunyi di balik nama rakyat 
semenjak raja-raja berperang
semenjak belanda berdatangan

soal mati memang urusan-Nya 
tapi soal berani membawakan peti mati?
itu urusan aku dan kau
yang tiap hari jatah keadilannya diperas
ditindas

sebentar lagi 71 tahun merdeka


-----
Tangerang, 30 Juli 2016

Banyaklah Membaca

Senin, 18 Juli 2016

Kalau kamu bukan anak pintar, juga bukan anak orang besar, maka banyaklah membaca. Membaca menyadarkanmu bahwa kamu dan orang-orang yang kamu anggap tinggi itu sama tingginya. Bahwa kamu dan orang-orang yang kamu anggap rendah itu sama rendahnya. Membaca menjadikanmu sama sebagai manusia.

*membaca artikel di wewewedot ceritapanasterbaru dotkom* 
:D :D :D

-----
repos dari setatus epbeku

Mohon Maaf Lahir Batin

Minggu, 17 Juli 2016

Assalamualaikum, Wr, Wb.

Air tak selalu jernih, karena sumber air belum dekat.
Kapas tak selalu putih, kata siapa? Kapas KW kali itu mah.
Langit tak selalu biru, liat aja kalau malem pasti langitnya gelap.
Jalan tak selalu lurus, apalagi di puncak, naek turun nikung.
Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir batin.
Selamat Idul Fitri 1437H.

Waalaikumsalam, Wr, Wb.

--------
Agung Herdiansyah yang belum berkeluarga.
Mumpung masih bulan Syawal, hehehe...

KAMVRET

Kamis, 19 Mei 2016

Macet Amat (sumber gambar: Google - beritatrans.com)
Apa yang kau banggakan dengan menjadi orang kota?

perkosaan

Rabu, 18 Mei 2016

baru saja dengar cerita yuyun
gadis belia anak petani karet
mati di kesunyian hutan
diterkam kejam dimangsa buas
sama lelaki yang menjadi binatang
lebih binatang dari binatang

dan kemarin dengar cerita eno
gadis belia buruh pabrik plastik
mati di kebisingan kota
diterkam kejam dimangsa buas
sama lelaki yang menjadi binatang
lebih binatang dari binatang

bosan menyalahkan moral
bosan menyalahkan setan
aku menyalahkan kemiskinan!

kemiskinan memang sengsara
tak didapat para hartawan
hartawan pelit
kemiskinan memang petaka
tak didapat para bangsawan
bangsawan hina

kemiskinan dibuat-buat hartawan pelit
kemiskinan dibuat-buat bangsawan hina
mereka ogah membikin dunia manusia
takut semua orang menjadi manusia
tak ada lagi yang bisa dicambuk
memuja-muja dengan tunduk

doaku
biar rumah-rumah mewah
milik hartawan pelit bangsawan hina
biar kantor-kantor megah
milik hartawan pelit bangsawan hina
menyombong dekat rumah-rumah petani di desa miskin
menjulang dekat rumah-rumah buruh di tempat kumuh
terlihat kotor di mata orang-orang suci
bau busuk menyengat hebat

selamat jalan yuyun
selamat jalan eno
tersenyum ikhlaslah sayang
banyak orang bilang surga itu indah
lebih manusia dari dunia manusia-manusia

selamat jalan yuyun
selamat jalan eno
tertawa sabarlah sayang
biar ceritamu jadi jilatan api
membakar biadab nafsu bengis kaum kami


------
Tangerang, 18 Mei 2016

Obrolan Dinner

Rabu, 11 Mei 2016

Di suatu malam muram yang syahdu, seorang pria tampan dengan hati sedikit masygul sesekali mengacak-ngacak makanan di atas piringnya dengan sendok. Bukan tanpa sebab, lidahnya seperti hilang rasa malam itu. Membuat nafsu makannya tidak bergelora.

"Kamu tahu sayang?" tiba-tiba pria tampan itu berujar, memutar-mutar sendok.

"Sesungguhnya kecantikan alami perempuan yang membuat hati lelaki bergetar secara alamiah dan objektif terjadi pada saat perempuan bangun tidur."

sialan

Selasa, 10 Mei 2016

aku datang, merayumu
grapa-grepe di malam padam
memecahkan kesepian
cinta jadi senjata, rindu jadi peluru
aku menaklukanmu, kamu pasrah
mimpi

aku datang, menatapmu
bikin bete di malam muram
mengumpulkan ketololan
cinta jadi cundang, rindu jadi kecut
aku menyebalkanmu, kamu pergi
kenyataan

ah sialan


-------
Tangerang, 10 Mei 2016

Dari Ci Sadane Hingga Ci Durian, Cerita Dari Tanah Sejuta Buruh

Minggu, 01 Mei 2016


Sekitar tiga puluh kilometer ke arah barat dari pusat Jakarta, terdapatlah sebuah wilayah bernama Tangerang. Dialiri dua sungai besar, Ci Sadane dan Ci Durian. Penamaan tempatnya sendiri  adalah warisan salah eja kompeni yang mengucapkan Tanggeran menjadi Tangerang. Orang-orang tua zaman dulu lebih senang  menyebut Tangerang dengan sebutan Benteng, karena memang pernah berdiri perbentengan kompeni yang dibangun untuk menghadapi Kesultanan Banten.

Tangerang terletak strategis sehingga dilewati Jalan Raya Pos yang terkenal dengan panjang 1.000 kilometernya dari Anyer hingga Panarukan. Jalan yang diperlebar semasa Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels itu melewati wilayah yang kini disebut Jayanti, Balaraja, Cikupa, Tangerang Kota – hingga ke Kalideres. Selain dilewati jalan yang kini menjadi jalan nasional utama, Tangerang pun dilewati jalan bebas hambatan. Urat nadi baru yang dibangun semasa Soeharto berkuasa. Menghubungkan Jakarta hingga ke Merak yang tidak selalu tanpa hambatan, karena di jam-jam sibuk macet menular di Gerbang Tol Karang Tengah.

5 Penyanyi Dangdut Perempuan Terseksi

Jumat, 29 April 2016

sumber: bintang.co
Assalamu’alaikum, Wr, Wb.

Sesekali bolehlah saya bikin tulisan iseng dan tentu saja tidak bermakna seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya. Hehehe...

Ya kali ini saya akan ngomongin dangdut. Salah satu jenis musik yang  irama dan liriknya dapat dengan mudah diterima oleh kalangan akar rumput seperti saya. Salah satu jenis musik yang irama dan liriknya selalu laris manis saat musim adu politik tiba. Salah satu jenis musik yang irama dan liriknya selalu dipandang jauh dari kemahsyuran seni ala barat oleh para nasionalis borjuis peniru barat, yang menganggap bahwa dangdut tidak bisa sejajar dengan musik jazz atau musik klasik. Padahal saya yakin, seandainya dulu Miles Davis dan Wolfgang Amadeus Mozart sudah mendengarkan lagu Rembulan Bersinar Lagi kepunyaan ayah  Mansyur S, mereka tentu akan memuji-muji bagaimana dangdut bisa begitu easy listening di telinga (kalau gak percaya, datang aja sono ke kuburannya Mozart bawa VCD-nya Mansyur S).

Meski dari sisi gengsi dalam label intelektualitas dangdut kalah pamor, setidaknya di Indonesia kini dangdut menjadi jenis musik yang menguntungkan secara komersil. Terbukti, penyanyi-penyanyi dangdut Ibukota yang sudah masuk TV Nasional sudah bisa hidup bergelimang harta. Juga acara-acara musik dangdut yang kian hari kian dikemas menarik dan glamour baik di TV-TV maupun di acara hajatan-hajatan, meski kadang mengenyampingkan etika.

semua perempuan sama saja

Kamis, 21 April 2016

kalau menggoda hatinya
kami harus lemah lembut
tak boleh marah dan cemberut

dan kalau ingin meraih cintanya
kami harus pantang menyerah
tak boleh cengeng dan payah

Kritik Pedas Untuk Portal Website Pemerintah Kabupaten Tangerang

Selasa, 19 April 2016

ilustrasi gambar: simpelmenarik.blogspot.com
Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Ide untuk menulis tentang kritik terhadap portal website pemerintah daerah Kabupaten Tangerang ini awalnya muncul di perbincangan kopdar bloger Tangerang pada medio januari 2014 lalu. Celetukan pertama datang dari Kang Kombor yang bilang "Coba gw orang sini, gw tulis tuh website Kabupaten," kurang lebih gitu deh perkataan Kang Kombor.

Detik demi detik berlalu, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, sampai berbulan-bulan. Bertahun-tahun, sampai gatet (singkong mentah yang dikupas kulitnya terus digantungin sampe berbuluk) di belakang rumah tak tersisa karena udah menjadi nikmat coy dicampur parutan kelapa. Hehehehe....

Begitu lamanya waktu berlalu tetap saja, portal resmi milik pemerintah daerah tercinta saya yang beralamat di www.tangerangkab.go.id tidak pernah ada perubahan. Merasa terbebani secara moral dan keilmuan (ciaaa sombong amat saya...), akhirnya saya coba memberanikan diri untuk sok pintar melakukan analisa, riset, dan lain sebagainya secara mandiri. Menjadi orang yang paling kepo dan usil atas urusan orang. Ralat, atas urusan publik. Ketahuilah, portal website pemerintah ini pasti dikembangkan dari dana pajak milik rakyat, tentu saja untuk keperluan rakyat, dan merupakan hal yang wajar apabila rakyat perlu tahu hal tersebut.

Usil: buat apa menjadi pintar?

Senin, 18 April 2016

"Buat apa menjadi pintar, kalau menjadi pintar hanya membuatmu sombong? Lebih baik ikut denganku, kita ngopi sambil merokok, akan kutunjukan padamu bagaimana kami (orang bodoh) menikmati kekalahan tanpa membenci pemenangnya." (Gung Kasep)

buat dokter di rumah sakit mahal

Minggu, 17 April 2016

sejak kapan kalian tega
dokter, suster, mantri, dan satpam jaga
sepupuku baru saja kena PHK
kalian minta sepuluh juta

anak balitanya kena DBD
kami minta UGD
kalian minta DP sepuluh juta
anak balitanya baru akan sehat sentosa

Kapitalisme Agama di Indonesia Menurut Profesor Agung Tampan

Jumat, 15 April 2016

Dalam kapitalisme ada yang disebut ‘komoditi’, sesuatu yang memiliki nilai guna dan nilai tukar. Karl Marx berkata bahwa “Untuk menjadi sebuah komoditi, sebuah produk harus bisa ditransfer kepada yang lain, di mana produk tersebut tetap memiliki nilai guna melalui alat pertukaran.” 

Lalu bagaimana jika kapitalisme telah menjadikan agama sebagai komoditas? Mungkinkah kapitalisme agama terjadi di Indonesia?

Menurut seorang filsuf kuno nan katro bernama Profesor Agung Tampan dalam bukunya yang berjudul ‘The Theory of Ngeblang and Thinking Revolutionair Like Mario Teguh Golden Ways’ yang tidak pernah diterbitkan mengatakan bahwa “Hal itu seharusnya tidak bisa terjadi, karena agama sejatinya hanya boleh memiliki nilai guna. Nilai guna bagi hambanya terhadap Tuhannya. Nilai guna berupa kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya.”

Sajak 2016

Senin, 11 April 2016

Orang kota makin ganas.
Tak cukup hilir mudik peti kemas.
Dan uang-uang di brankas.
Pendidikan, kesehatan, dan agama pun dijadikan komoditas.
Dijual mahal lewat bujuk rayu masa depan berkilau emas.

Ah sialan, kampungku menjadi kota, dan duitku tak pernah cukup membeli itu


---------
Tangerang, 11 April 2016.

Status Gajeboku Buat Taksi Plat Kuning vs Plat Hitam

Selasa, 22 Maret 2016

Dasar orang kota, maruk sama matrenya gak abis-abis. Kalo udah punya kerjaan tetap, punya gaji tinggi, punya kerjaan sesuai ijazah ngapain banting stir atau nyambi jadi gojek? Jadi supir uber, atau nyewa-nyewain mobil buat diduitin?
Kasian tau supir taksi plat kuning, juga tukang ojek yg gaptek. Kalian itu emang gak punya hati.
Oke, rezeki emang masing-masing, tapi cara maruk lu itu gak jauh beda sama cara kapitalis mencari kekayaan sebanyak-banyaknya seenak jidat. Bikin jurang kesenjangan makin jauh aja antara si kaya dan si kismin.
Kalo udah gini siapa yang disalahin? Ya menterinya lah sama presidennya, kenapa 70 tahun merdeka pemerataan ekonomi gak pernah menyentuh sampai sudut-sudut desa?
Terakhir, bersyukurlah orang-orang desa, karena hidup kalian gak serumit orang-orang kota.
Demikian dan terima kasih.
*ngopi aja dulu sambil menikmati sawah-sawah yg mulai menghijau*


---------
Repost dari status epbe :D

sajak teh dan sore hari

Jumat, 04 Maret 2016

habis sudah bosan ini
kuseruput satu kali
teh panas sedikit gula
gulanya gula kiloan
siapa peduli

habis sudah payah ini
kuseruput dua kali
teh panas sedikit gula
tehnya teh sachetan
siapa peduli 

Cerpen: Mojok di Bioskop

Jumat, 26 Februari 2016

Ilustrasi Gambar: media.viva.co.id

Alkisah, sebuah cerita gak jelas terjadi di sebuah kampung yang harus menjadi kota karena terletak di pinggiran ibukota. Sebuah kampung yang kehidupan sosial masyarakatnya tak lagi soal kesahajaan dan kesederhanaan, tapi tentang materialisme. Halah....

Hujan baru saja reda, menyisakan gerimis-gerimis kecil dan kelap-kelip kilat di langit. Malam itu, seorang pemuda yang masih saja sarungan sedang asyik ria browsing di hape bututnya.  Sebut saja namanya Mamat. Pemuda dengan pekerjaan serabutan dan payah ini tiba-tiba saja mendapat pesan singkat dari aplikasi mesengger-nya.

“Test,” sebuah pesan masuk dari seorang perempuan bernama Rani.

“Tis,” balas Mamat,  biar terlihat humoris.

“Besok kerja gak?” Rani yang sangat jarang sekali berkirim pesan tiba-tiba saja menghubungi Mamat malam itu.

selamat

Senin, 01 Februari 2016

selamat ulang tahun
semoga panjang umur
sehat sentosa
dan bahagia

Isu LGBT Kembali Memanas

Selasa, 26 Januari 2016

Sumber gambar: http://www.funnyjunk.com/
Isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) kembali memanas. Jadi inget sama teman sekomunitas dulu yang tiap kopdar sering kongkow ngalor-ngidul malah ngeblok gw di FB gegara gw bilang "LGBT itu gak cocok sama Indonesia, bahkan sama manusia sebagai makhluk hidup yang sudah punya kodrat, lagian LGBT bisa disembuhin kok".

Selamat Tahun Baru 2016

Jumat, 01 Januari 2016

Selamat tahun baru 2016 saudara-saudara sebangsa setanah air. Semoga tahun baru ini makin berkah makin indah. Semangat.....

*postingan terjadwal pada 1 Januari 2016 Jam 00.01*