"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Sebuah Cerpen Jomen: Surat Untuk Kemalasan Posting

Minggu, 30 Januari 2011

Bgenk diam, menatap monitor yang isinya fesbuk dilengkapi artikel berita dari berbagai portal sambil menggoyang tak tentu arah sebuah mouse yang terletak di samping monitor tersebut. Mungkin, jika sang mouse 20 ribuan itu bisa bicara, ia akan mengomel secara unlimited karena sang mouse telah dibuat mabok di atas mouse pad-nya sendiri.

Bgenk semakin suntuk diantara berlalu lalangnya keheningan malam yang terus bolak-balik tak karuan meski lagu disko, dangdut remix sampai campursari koplo tak kalah sibuk menggaung di speaker punya bosnya. Pipi kiri menjadi penyangga sang kepala terlentang aduhai, menunggu "Kapan ini para customer mabok di depan kompie, bayangin aja coy, udah jem 2 pagi nih," keluh Bgenk dalam hati untuk kesekian kalinya mengeluh, setelah lelah mengeluh karena kecepatan koneksi yang sempat 'mau-nggak-mau' beberapa hari lalu.

Jam Satu Pagi

Jumat, 28 Januari 2011

Irama Indah 'Lukisan Jiwa' Tony Q
Beradu Bersama Panasnya Segelas Kopi
Menyatu Dengan Asap Rokok Yang Meracuni
Membawa Sesal Hingga Menjauh Pergi

Bulan Memang Sedikit Tertutup Awan
Tapi Tak Semua Bintang Hilang Tertelan
Hanya Angin Berganti Ceria Menawan
Menutup Rapat Ketidak Pastian Pikiran

Permainan Masa Kecil

Jumat, 14 Januari 2011

Jum'at malam lalu, saat gue nyetel (menghidupkan) TV, ada sesuatu yang beda dari TV 20" yang umurnya udah 5 tahun itu.  Ya, gambarnya abu-abu bercampur titik-titik item dengan suara kresek-kresek. Waktu itu, otak w langsung berpikir, "ini pasti bukan kerjaan para Hacker apalagi para Biker" pikir bang Haji Oma (Lha, apa coba? :P). Waktu itu juga, otak gue langsung bekerja seolah seperti detektif yang sedang melakukan investigasi. Akhirnya setelah melakukan ritual 'deuleu ditukang' sebuah ritual yang dilakukan dengan pose kepala di samping TV dengan mata mengintip ke belakang, sebuah keganjilan pun terkuak, yonkrai... Kabel antena-nya copot men...

Horrraaayyy... Akhirnya setelah antena terpasang kembali, tipi punya Abahku pun menyala kembali. Tanpa disengaja, gue nonton MetroTV yang kebetulan waktu itu ada Kick Andy. Waktu itu bung Andy sedang mewawancarai narasumber dari salah satu film dokumenter igel ewert yang berjudul 'Hong', film itu mengangkat tema permainan tradisional dengan Komunitas Hong yang merupakan sebuah komunitas yang peduli terhadap pelestarian permainan tradisional sebagai objek utama. Sebelumnya 11 jempol buat Komunitas Hong, dan seribu salut buat Zaini Alif, sang pengagas Komunitas Hong karena telah peduli melestarikan kebudayaan anak Bangsa. Top-Markotop Gan....

Lanjut, setelah selesai wacing tipi, pikiran gue melayang, menatap jauh ke dalam kotak-kotak ingatan saat gue kelas 2-5 MI (Sekolah Islam setingkat SD). Jelas, gue nggak memikirkan pelajaran sekolah waktu itu apalagi memikirkan kue cucur (Wkkkkkkk.....). Ya, gue memikirkan serunya bermain permainan tradisional saat kecil dulu. Bisa berlari-larian dengan lihainya meskipun tanpa sendal... (Wah, kebongkar deh identitas gue kalo gue bukan Blasteran Jerman-Indo).