"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Metafora: Matahariku

Sabtu, 26 April 2014

Aku Bukan Penyair
Aku Cuma Sok Penyair
Maaf
Metafora Di Sajak Ini Terlalu Murah

Metafora: Matahariku

Wakil Rakyat Dan Kotak Suara Kardus

Minggu, 13 April 2014

Kotak Suara Kardus
Kotak Suara Kardus (sumber Gambar: Tribunnews.com)
Di Kotak-kotak Kardus Itu

Ada Suaraku
Suaramu
Ada Pilihanku
Pilihanmu
Ada Harapanku
Harapanmu
Ada Doaku
Doamu

Ada Nyaliku!
Juga Nyalimu!

Saat Para Ibu-ibu Di Kampung Senang
Dengan Amplop Puluhan Ribu
Saat Para Bapak-bapak Di Kampung Senang
Dengan Amplop Puluhan Ribu
Pun Saat Aku Senang
Mengambil Sogokanmu
Aku Lihat Janjimu Mengancam Leherku

Di Kotak-kotak Kardus Itu
Suaraku Melawan

Kerja...!
Atau Kau Kami Lawan,
Dengan Luka-luka,
Yang Tak Pernah Hilang Sejak Kedatangan Belanda.

------------------------------------------------------------------
Tangerang, 13 April 2014 - 22.45
4 Hari Setelah Aku Memilihmu Duhai Wakil Rakyatku.
Untuk Demokrasi Yang Masih Bodoh Di Negara Ini.

Kata-kata Sia-sia (Untuk Sang Maha-maha)

Sabtu, 12 April 2014

Aku Mohon Padamkan Sinar Yang Bisa Sombongkan Terang Kali Ini
Duhai Sang Maha-maha
***
Kata-kata Sia-sia
Karena Memang Kata-kata Bukanlah Siapa-siapa
Kata-kata Cuma Menari Dalam Nurani-nurani Dan Suara-suara
Terkadang Dalam Logika-logika

Kata-kata Sia-sia
Karena Memang Kata-kata Bukanlah Daya-daya
Kata-kata Cuma Menyanyi Dalam Pikiran-pikiran Dan Nafsu-nafsu
Terkadang Dalam Ambisi-ambisi

Air Tak Lagi Lembut
Langit Seperti Sedang Tak memihak
Lalu
Sunyi Pergi
Sepi Pun Meninggalkan Aku
Kata-kata Sia-sia

Kata-kata Sia-sia
Tapi Menghibur
Para Orang-orang Kalah
Dalam Mengais Rindu-rindu
Para Orang-orang Lesuh
Tapi Menggoda
Kata-kata Sia-sia

Kata-kata Sia-sia
Risau Pun Menaklukan Aku
Sedu Datang
Lalu
Bumi Seperti Sedang Tak Mengolok
Api Tak Lagi Panas

Terkadang Dalam Perbuatan-perbuatan
Kata-kata Cuma Melawan Dalam Ingatan-ingatan Dan Renungan-renungan
Karena Memang Kata-kata Adalah Daya-daya
Kata-kata Sia-sia

Terkadang Dalam Doa-doa
Kata-kata Cuma Menerkam Dalam Keinginan-keinginan Dan Cita-cita
Karena Memang Kata-kata Adalah Siapa-siapa
Kata-kata Sia-sia
***
Duhai Sang Maha-maha
Aku Mohon Nyalakan Sinar Yang Bisa Rendahkan Gelap Kali Ini

-------------------------------------------------------
Tangerang, 12 April 2014 - 00:26
Aku Mohon Padamkan
-------------------------------------------------------

Dan Pemenangnya Adalah...

Kamis, 10 April 2014

Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Gw cuma mau ngasih tau aja, pemenang buku "Anak-anak Revolusi (Buku 1)" Karya Budiman Sudjatmiko, dalam ajang (emangknya KDI genk?) beri komentar di Curhat Cinta Gw. Dari sekitar 1 juta 287 trilyun 0,4 milyar 8 sen komentar yang masuk, setelah dilakukan seleksi juga audit, maka masuklah 2 komentar gak mutu solutif yang datang dari orang yang sama. :D
Anak-anak Revolusi
Inilah Hadiah Bukunya yang masih baru. Maaf gambarnya miring belum di edit.
Baiklah, langsung aja, siapakah pemenangnya?

Dan pemenangnya adalah.... [Siapa Ya? Klik Aja Di Sini]

Selamat kepada pemenang yang juga ternyata adalah seseorang yang punya hobi paling kreatif, yaitu 'NGUPIL'. Semoga dengan diberikannya penghargaan ini, hobi sekaligus budaya mengupil yang dianutnya semakin maju, sejahtera dan hebat.

Sekali lagi selamat...

Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.

*Note: Untuk pemenang harap mention/DM alamat lengkap ke @si_bgenk karena akan dikirimkan pake Tiki. Thanks...

Coretan Sotoy Untuk Pemilu

Selasa, 08 April 2014

Jangan sampai hasil pemilu kali ini adalah sampah. (sumber gambar: detik.com)
Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Sebetulnya, tulisan tentang PEMILU ini harus di publish kemarin-kemarin, kemarennya lagi, pada pagi sekitar tanggal 6 april di blog nomor 1 (di dunia kambing) ini. Tapi apa daya, gw masih terlalu sibuk jadi orang sangat gak penting, banyak kerjaan pemotretan berbagai majalah sana-sini buat jadi model sampul.

Ok, PEMILU. Pemilu 2014 ini bener-bener bikin galau. Ya, gw galau mau milih yang mana, maklum caleg-calegnya gajebo bagus-bagus semuaaaa... Gw kadang suka berpikir diantara kegalauan dalam memilih ini, berpikir kalo seandainya pemilu 2014 ini semudah lagu Vety Vera yang kayak gini : "Kamu pilih yang mana? Atas-atas. Kamu suka yang mana? Bawah-bawah. Kalo saya boleh usul yang sedang-sedang saja... hoy hoy..."

Ya, yang sedang-sedang aja. Kayak masak nasi liwet, kalo terlalu kurang aernya, nasi masih menjadi gigih (mentah), tapi airnya kebanyakan juga malah lebih mirip bubur. Pokoknya seperti itulah, yang sedang-sedang aja. Maklum, negara kita ini masih negara berkembang, udah lumayan kaya, tapi banyak juga yang kismin. Udah lumayan maju, tapi masih ada aja yang mundurnya banyak. Udah lumayan cerdas, tapi masih banyak aja yang bodoh-membodohi. Udah lumayan bersih, tapi masih ada aja yang sok munafik-munafikan malah beneran munafik-munafikannya.

Untuk Dunia Palsu

Jumat, 04 April 2014

Bukan Soal Rindu,
Cinta Tak Pernah Salah,
Pun Di Sajak Ini.

Aku Cuma Mau,
Katakan Kepada Dunia,
Saat Angin Membelai,
Aku Lelah Merendah,
Angin Tak Selalu Sejuk!

Persetan Dengan Go Green

Rabu, 02 April 2014

Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Setelah 2 bulan terakhir dengan berturut-turut gw bikin 6 posting yang berbau lope-lope gitu. Kini gw akhirnya mau posting lagi tentang kisah-kisah visioner dalam kelap-kelip hidup gw (kayak lampu anak klub motor aja kelap-kelip). Postingan kali ini bukan seperti postingan terpanjang gw yang isinya curhat cinta atau pun lanjutan dari cerpen cinta gw berjudul i-rasional bagian kedua. Jadi jangan khawatir kalo kali ini lu bakal mencret-mencret trus salesma (tau salesma?) gara-gara baca postingan gw. Hiihihihi...

Ini soal gaya hidup Go Green... Go artinya 'lima' sedangkan Green artinya 'motor (motor gren)' jadi ini soal bagaimana lima kambing harus hidup dalam sebuah kandang ayam. Hahahahaha.... boongan deng...
sampah
Persetan dengan Go Green. (Sumber: kegilaanku.wodpress.com)