Macet Amat (sumber gambar: Google - beritatrans.com) |
Mereka, orang kota, memberikan sedikit tanah untuk saluran got-got saja tidak mau. Apalagi untuk jalur pejalan kaki? Malah yang ada mereka menggunakan jalan-jalan sebagai tempat parkir buat motor-motor dan mobil-mobil bagus mereka.
Mereka, orang kota, memang terlalu ambisius dan rakus mencari uang, sampai-sampai lupa membangun peradaban. Jadi jangan mengeluh macet dengan membunyikan klakson sekeras-kerasnya sambil bilang TAIK...! atau mengeluh banjir kalau hidup di kota. Kalian sendiri yang buat-buat.
Menyalahkan Pemerintah-Pemerintah, LSM-LSM, Ormas-Ormas, atau Cendekiawan-Cendekiawan? Buat apa? Sudah banyak media-media yang menyalahkan meski tetap begini-begini saja. Aku sendiri sudah bosan dengan itu. Sudah bosan menjadi sedikit gila dengan membayangkan kalau di kota-kota sini, sama seperti kota-kota di Jerman. Seperti yang sering aku lihat di Google.
Sialnya, kampungku sudah menjadi kota. Juga dengan warga-warganya, termasuk aku, telah menjadi orang kota.
Kamvret...!
*ngopi aja dulu*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau mau komen silahkan komen. Siapa aja boleh komen, apa aja asal tidak menghina SARA. Woles men...