"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Kritik Pedas Untuk Portal Website Pemerintah Kabupaten Tangerang

Selasa, 19 April 2016

ilustrasi gambar: simpelmenarik.blogspot.com
Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Ide untuk menulis tentang kritik terhadap portal website pemerintah daerah Kabupaten Tangerang ini awalnya muncul di perbincangan kopdar bloger Tangerang pada medio januari 2014 lalu. Celetukan pertama datang dari Kang Kombor yang bilang "Coba gw orang sini, gw tulis tuh website Kabupaten," kurang lebih gitu deh perkataan Kang Kombor.

Detik demi detik berlalu, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, sampai berbulan-bulan. Bertahun-tahun, sampai gatet (singkong mentah yang dikupas kulitnya terus digantungin sampe berbuluk) di belakang rumah tak tersisa karena udah menjadi nikmat coy dicampur parutan kelapa. Hehehehe....

Begitu lamanya waktu berlalu tetap saja, portal resmi milik pemerintah daerah tercinta saya yang beralamat di www.tangerangkab.go.id tidak pernah ada perubahan. Merasa terbebani secara moral dan keilmuan (ciaaa sombong amat saya...), akhirnya saya coba memberanikan diri untuk sok pintar melakukan analisa, riset, dan lain sebagainya secara mandiri. Menjadi orang yang paling kepo dan usil atas urusan orang. Ralat, atas urusan publik. Ketahuilah, portal website pemerintah ini pasti dikembangkan dari dana pajak milik rakyat, tentu saja untuk keperluan rakyat, dan merupakan hal yang wajar apabila rakyat perlu tahu hal tersebut.

Baiklah, dari hasil kegiatan Kepoisasi yang saya lakukan terhadap portal web resmi Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam beberapa hari terakhir, akhirnya dengan berat hati saya harus mengkritik banyak aspek pada website tersebut, di antaranya:


1. Header yang norak abstrak

Entah apa yang ada di pikiran seorang desainer portal web Pemerintah Kabupaten Tangerang hingga dia terlalu konyol untuk menempelkan sebuah jam gretongan dari clocklinkdotkom. Padahal di setiap desktop komputer sudah ada jam, ngapain masang jam lagi? Ngingetin orang biar selalu tepat waktu? Amiinn deh kalau begitu.

Untungnya di browser saya terpasang plugin untuk memblok semua elemen skrip yang gajebo, hehe jadinya gak keliatan. Sebagai saran, seharusnya di header web, sang desainer bisa memasang banner selamat datang lengkap dengan logo Kabupaten Tangerang dan poto Bupati dan Wakilnya dengan senyum yang ramah.

Header web tangerangkab.go.id yang norak, eh abstrak. :D

2. Tampilan tidak responsive

Di era smartphone seperti sekarang ini tampilan responsive yang bisa menyesuaikan resolusi layar browser tentu sudah menjadi kewajiban. Tangerang itu wilayah industri dan jadi satelit ibukota, sudah pasti masyarakatnya banyak yang dari kalangan kelas menengah yang sedang gemar-gemarnya menggunakan gadget berukuran 4-6 inci. Jadi amat disayangkan apabila warga Kabupaten Tangerang sedang browsing portal web milik pemda tercinta harus repot-repot nge-zoom, bikin makin males browsing.


3. CMS Wordpress yang tidak uptodate

Memang tidak ada yang salah jika portal website pemerintahan menggunakan CMS (Content Management System). CMS itu bagus, karena banyak komunitas pengembangannya yang juga dengan cepat mengikuti perkembangan zaman. Tapi perlu diketahui, CMS akan menjadi bermasalah apabila si web administrator malas-malasan melakukan update inti CMS. Terlebih apabila CMS tersebut adalah Wordpress yang terkenal sangat populer (juga paling banyak dicari kelemahannya oleh para peretas).

Meski sang developer www.tangerangkab.go.id telah menyembunyikan versi Wordpress-nya, menurut pengamatan saya jika dilihat dari plugin yang terpasang, www.tangerangkab.go.id menggunakan versi Wordpress 3.5.2 (dirilis sekitar 3 tahun yang lalu) dan ini tentu sangat beresiko.

Ya memang sih www.tangerangkab.go.id sudah dibentengi pula oleh SSL, tapi sepertinya ada yang salah di SSL-nya, karena di browser saya selalu tercontreng garis merah dan browser selalu memperingatkan beresiko untuk mengakses. Padahal kalau saya ngakses Facebook HTTPS normal-normal aja, jadi bukan laptop saya yang salah ya. Entahlah, mungkin SSL-nya udah kadaluarsa. :D


4. Tim pengelolaan yang tidak kekinian

Sebagai sebuah Kabupaten yang memiliki populasi hampir empat juta jiwa, sudah seharusnya Kabupaten Tangerang memiliki portal web pemerintahan yang kekinian. Ya portal web yang dikelola dengan profesional dan sesuai dengan zaman.

Hal yang dimaksud semisal, memiliki tim redaksi khusus yang dengan konsisten dan profesional menulis artikel berita dan informasi seputar kegiatan Bupati dan wakilnya juga SKPD-SKPD terkait. Jadinya konten artikel tidak melulu kopi paste dari situs berita lokal. Pun dengan tim sosial media, sudah seharusnya www.tangerangkab.go.id juga memiliki 1 atau 2 orang yang bertugas melakukan kampanye di sosial media seputar kegiatan dan penyuluhan yang ada di Kabupaten Tangerang.

Sepertinya Diskominfo Kabupaten Tangerang selaku pengelola Tangerangkab.go.id memang tidak kekinian beud. Sudah seharusnya juga www.tangerangkab.go.id memiliki aplikasi versi mobile baik untuk Android maupun iOS. Juga fitur-fitur lain di dalamnya seperti fitur keluhan, saran, kritik, dan sejenisnya.

Kadang saya malu kalau harus membandingkan portal website Pemkab Tangerang dengan portal website milik saudara mudanya Pemkot Tangerang. Ya seandainya secara fitur saja www.tangerangkab.go.id bisa menyamai 80% fitur di www.tangerangkota.go.id, maka akan saya kasih 4 jempol deh buat Kepala Diskominfo Kabupaten Tangerang. Hehehe, mau ngasih duit ya pasti Kadis mah duitnya lebih banyak dari saya.


Saya rasa bukan hal mustahil bagi Kabupaten Tangerang yang PAD-nya sekitar 3 triliun lebih pertahun memiliki portal website yang haytek nan kekinian. Jika memang ada niat dan keseriusan dari Diskominfo untuk menjadikan teknologi IT sebagai alat penunjang pembangunan, bukan hal yang tidak mungkin Kabupaten Tangerang akan menjadi kiblat bagi Kabupaten/Kota lain di Indonesia dalam hal penerapan IT.

Malu lah, masa ada kampus-kampus keren dan internasyonal seperti Universitas Pelita Harapan, Swiss German University, Universitas Multimedia Nusantara, juga Surya Institut tapi portal webnya Pemerintah Kabupaten malah gak gahol. Juga malu lah sama pabrik-pabrik papan atas yang ada di Kabupaten Tangerang. Hehehe, pisss....

Demikianlah kritikan pedas dari saya. Kritik ini bukan bermaksud menjatuhkan. Tapi justru bermaksud untuk membangun. Sayang buang-buang duit tiap tahun ratusan juta buat paket lelang sistem informasi kalo hasilnya masih gini-gini aja. Gak mutu.

Sebagai bentuk kejantanan saya menjadi seorang kritikus busuk dan pengamat pengangguran, saya juga mengirimkan kritikan ini ke email diskominfo@tangerangkab.go.id. Mudah-mudahan aja kritikan ini dibaca langsung oleh kepala dinas. Jadi saya bisa kebagian kue buat mengelola Tangerangkab.go.id. Hahahaha.... (Eh henteu ding. Jujur aing sebagai budak Curug ngeun isin nempo situs Pemkab Tangerang kos kitu-kitu bae. Ngisin-ngisinkeun dak...)

Wassalamualaikum, Wr, Wb.

5 komentar:

  1. hahahaha sepertinya gue inget obrolan ini..
    dan iya di browser gue juga kedeteksi situs berbahaya nih.

    Gara-gara tinggal di Malang, jadi ngebanding-bandingin juga portal pemkot Malang sama pemkab Tangerang, jauh.. yang Malang udah lumayan enak, bisa download peraturan-peraturan, atau rencana Bappeda, RTRW, dsb, meski ada beberapa informasi yang masih harus ribet datengin langsung pemkotnya dengan surat menyurat, jadi repot kalo buat tugas.

    Belum lagi kalau dibandingin dengan Surabaya dan Bandung yang segala informasi ada di portalnya, enak banget. Belum lagi kalo dibandingin sama Singapur, beuuuh udah ah jauh ntar gak selesai-selesai.

    Paling bener udah di postingan ini, bandingin dulu aja ama Kota Tangerang, gak usah jauh-jauh dulu, abis itu baru merangkak menyaingi portal kota lainnya. Soalnya sebagai kota industri, info2 tentang tata guna lahan dsb sangat dibutuhkan buat calon sektor industri atau usaha lain yang mau masuk ya kan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya sejauh ini, untuk di Banten malah portalnya Tangerang Kota yg menurut gw paling ok.... Gak tau heran gw juga Ram sama Kabupaten, gak greget gitu ITnya....

      Hapus
  2. Pagi-pagi udah ngekritik... kerja mas....

    BalasHapus
  3. Kritik yang sangat bagus untuk perbaikan penyampaian informasi secara online.

    BalasHapus
  4. Nah gini dong, kritik tapi tidak asal kritik. Kritik tetapi yang membangun dan memberi solusi. Semoga segera ada perbaikan dan bisa jadi lebih baik.

    BalasHapus

Kalau mau komen silahkan komen. Siapa aja boleh komen, apa aja asal tidak menghina SARA. Woles men...