"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Kereta Cepat Jakarta – Bandung Yang Penuh Maslahat

Senin, 31 Agustus 2015

sumber gambar: http://bisniskeuangan.kompas.com/
Assalamualaikum, Wr, Wb.

Wacana pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung sudah masuk pada tahap selesainya feasibility study (studi kelayakan) dan Detail Engineering Design (DED). Itu artinya tinggal selangkah lagi proyek yang WOW ini terealisasi. Tercatat, ada dua Negara yang lagi semangat-semangatnya dalam urusan kereta super cus bablas ini, yaitu sang mantan pemberi harapan palsu di zaman Perang Dunia II (Jepang) dan sang teman aseng yang lagi baik-baiknya ngasih pinjaman (Tiongkok). Dua Negara tersebut berlomba melakukan studi sebaik-baiknya sekaligus promo tentang teknologi kereta cepat mereka yang diklaim canggih dan istimewa.

Seperti dua orang lelaki yang sedang merebut perhatian seorang perempuan, dua Negara tersebut terus melakukan bujuk rayu gombalnya supaya Indonesia mau bertekuk lutut soal urusan kereta cepat yang hakiki nan suci murni. Mereka berdua merebut perhatian demi mendapatkan puluhan triliun aset yang bisa menambah pundi-pundi kekayaan untuk APBN mereka kelak. Dan juga tentu saja soal gengsi, soal perang tentang teknologi. Indonesia di mata mereka seperti perempuan yang tak hanya cantik, tapi juga seksi dan menggoda. Juga polos. Eh.

Sebagai seorang pemuda ganteng yang plin-plan (mengaku pro Sosialis-Komunis tapi kagum dan menikmati Kapitalisme-Neolib) saya mendukung wacana ini. Saya tentu saja mendukung Presiden, Menteri-menteri, dan Kepala Daerah yang sudah beberapa kali masuk berita dan memberikan testimoninya bahwa kereta ini akan sangat membantu mobilitas penduduk di dua kota metropolitan tersebut. Terlebih setelah tahu kalau katanya proyek ini adalah murni tawaran pihak swasta asing, jadi Negara tidak akan menggelontorkan uang sepeser pun. Dicatet ya, gak bakal ngeluarin duit sepeser pun.

Bayangkan saja, jika nanti proyek Kereta yang memiliki kemampuan berlari secepat motor gedenya Jorge Lorenzo ini rampung maka akan ada banyak kemaslahatan yang dipaksakan didapat, terlebih untuk penduduk di Jakarta – Bandung yang penghasilannya sudah jauh di atas rata-rata wong ndeso. Beberapa kemaslahatan itu diantaranya:

1. Jarak tempuh hanya 30 Menit
Jarak tempuh Jakarta - Bandung yang tadinya 3 jam kini dapat ditempuh dengan waktu 30 menit saja yang bisa menyebabkan efisiensi waktu sehingga meningkatkan produktivitas penduduk di dua kota tersebut menjadi tinggi. Yoman, tagline Alon-alon asal kelakon di dua kota ini tak akan lagi berlaku. Orang-orang akan menjadi sangat cepat bukan hanya dalam bergerak, tapi dalam berpikir dan bertindak.

2. Alih teknologi canggih
Inilah saat yang tepat untuk mengubah pola pikir para inlander yang tinggal di kota, yang selalu heboh dan konsumtif terhadap teknologi canggih di negeri orang untuk bisa menguasai dan mengimplementasikan teknologi canggih pula di negeri sendiri. Yoi coy, inilah saat yang tepat untuk anak-anak negeri PKL langsung di proyek tingkat tinggi yang dalam pelaksanaannya bukan hanya membutuhkan nyali, tapi juga kecerdasan lepel Habibie.

3. Lapangan kerja baru yang berstandar tinggi
Tentu saja saat kereta super cus bablas ini beroperasi nanti, akan ada lapangan kerja baru yang bergengsi. Meski memang tidak akan seheboh Go-Jek dalam menukang-ojekan para lulusan SMA, SMK, dan sarjana, setidaknya lapangan kerja di perusahaan kereta super cus bablas ini menawarkan gengsi yang lebih oke dan kualifikasi yang proporsional pada tiap pekerjanya.

4. Megaregion di barat pulau Jawa
Dengan disatukannya dua metropolitan menjadi dekat di mata dekat di hati sudah bisa dibayangkan akan terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di bagian barat pulau Jawa. Dibukanya Cipularang saja telah banyak mengubah wilayah antara Cikampek – Padalarang, apalagi ditambah kereta super cus bablas ini. Bagian barat pulau jawa akan menjadi sebuah Megaregion (Megapolitan yang sangat besar dan ramai tentunya). Banyak orang di Nusantara (dari Sabang sampai Merauke) akan datang berbondong-bondong ke megapolitan baru ini. Daerah-daerah penyangga seperti Karawang, Purwakarta, dan Cianjur akan mengalami pertumbuhan yang pesat.

OK tak diragukan lagi, kereta cepat yang tentu saja bukan buatan Tasik ini akan mendongkrak perekonomian Indonesia menjadi lebih mentereng. Yonkraiii, ekonomi di pulau Jawa khususon Jawa bagian barat akan bergerak dengan sangat cepat secepat pala lu. Juga para penganut pacaran LDR di Jakarta - Bandung yang terpisah jarak 150 kilometer akan sangat terbantu. Bikin jomblo-jomblo ngenes di Jakarta – Bandung jadi makin emosi karena gak punya temen sepergalauan lagi.

Sebagai warga negara yang baik kita tentu harus memberi apresiasi kepada pemerintah karena telah berhasil memiliki marketing handal untuk mendapatkan investor di proyek prestisius yang sekali lagi sangat dipaksakan maslahat ini. Abaikan saja jika masih ada sebagian yang menilai bahwa proyek kereta cepat ini hanya bagian dari politik mercusuar pemerintah. Juga kita lupakan saja sejenak Commuter Line atau Busway yang masih lama datang. Atau rel-rel mati yang katanya akan dihidupkan lagi. Atau Kereta Api semacam KA Pangrango jurusan Bogor – Cianjur yang harus berjalan alon-alon asal kelakon karena rel-relnya yang tua.

Di saat tanah Papua baru membuka hutan dan rawa untuk dicor menjadi jalan yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten. Atau tanah Sulawesi baru membebaskan lahan sepanjang 146 kilometer untuk dipasangi rel kereta konvensional. Maka orang-orang di Jawa bagian barat telah sibuk dengan karya inovatif dan kreatif yang harus sesegera mungkin diwujudkan karena permintaan pasar. Orang-orang di Jawa bagian barat telah sibuk menggusur sawah-sawah lumbung padi mereka menjadi pabrik-pabrik dan rumah-rumah karena permintaan pasar. Lalu bagaimana dengan daerah-daerah lain nun jauh dari Jakarta sini? Semoga saja pemerataan pembangunan cepat tercapai.

Demikianlah tulisan saya kali ini yang maap kalau terlalu over sotoy jenius ketinggian ini. Maklum ini semua epek ikan asin yang menurut penelitian Dokterandus Tubagus Andika Hazrumy Sarjana Hukum (nama yang disebutkan hanyalah piktip belaka) ternyata ikan asin memiliki protein lebih tinggi dari daging curut. Hehehehe... Piss....

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau mau komen silahkan komen. Siapa aja boleh komen, apa aja asal tidak menghina SARA. Woles men...