"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Etdahnesia

Rabu, 26 Agustus 2015

Suatu hari di dunia fana nan penuh fatamorgana. Dunia yang penuh ambisi dan konspirasi, dan tentu saja vickysiasi. Terjadilah perdebatan sengit antara dua orang hebat bernama Republik Rakyat Cingcaylah dan Emriki Serikat yang disaksikan langsung oleh seorang pemalu, rendah diri, dan polos, yang bernama Republik Etdahnesia.

Republik Rakyat Cingcaylah : "Gw sengaja lemahin yuan gw terhadap dollar lu, biar volume ekspor gw meningkat coy...."

Emriki Serikat : "Kampreeet...  Lihat aja, bentar lagi juga gw mau naikin suku bunga, biar nyang punya duit pada balik lagi ke gw. Biar pada bangkrut sekalian."

Akhirnya dollar pun menguat drastis terhadap yuan Cingcaylah, dan juga alat-alat bayar para mitra-mitranya. Terjadilah gunjang-ganjing kecemasan yang lebay dan alay. Orang-orang kaya menarik uangnya. Harga-harga saham jatuh, juga komoditas bahan baku dan energi.

Sementara Republik Etdahnesia sebagai salah satu mitra kerja, bisnis, dan sahabat utama Cingcaylah (meski sebetulnya juga merupakan mitranya Emriki Serikat), si Etdahnesia pun sok panik (padahal beli obat nyamuk ke warung mah pake rupiah) sambil bikin setatus "rupiah melemah, bentar lagi krismon, Sarkowi janc*k" di sosmed buatan Emriki lewat jedjeud buatan Cingcaylah sambil nyemil burger mekdi dengan isian daging sapi impor.

Emriki Serikat : (Sambil bisik-bisik) "Eh untungnya si Republik Etdahnesia itu masih pada doyan barang impor dari kita ya. Coba bayangin, kalo si Republik Etdahnesia itu doyannya makan di warteg cuma pake sayur kangkung? Sia-sia deh kita mau hebat-hebatan juga...."

Republik Rakyat Cingcaylah : "Iya untung banget kita bro, untungnya lagi dia (si Republik Etdahnesia) cuma bisa ekspor apa itu, halah palingan ikan dijemur....Hihihihihihikkkkikkikik..." *ngikik*

Tanpa sengaja, bisik-bisik itu pun didengar oleh si Etdahnesia. Etdahnesia menjadi marah. Tapi apa daya, sebagai orang yang masih harus banyak belajar dan bekerja. Sebagai yang berilmu serta karyanya masih dianggap secuil upil oleh dua orang hebat tadi, Etdahnesia cuma bisa pasrah sambil sesekali menunjukan keahlian berupa ngusap-ngusap golok ke leher.

Akhir cerita, pengarang cerita ini dibully habis-habisan. Karena ternyata, laptop, modem, plesdis, dan hape yang digunakan Made in Cingcaylah. Juga beberapa software, sosial media, dan karya kreatip koleksinya adalah buatan Emriki Serikat.

Tamat. Hidup Komunis. Hidup Kapitalis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau mau komen silahkan komen. Siapa aja boleh komen, apa aja asal tidak menghina SARA. Woles men...