Ada apa ini...?
Apa ini halusinasi...?
Tidak! ini bukan halusinasi...
Ini nyata...
Ini ada bersama denyut kehidupan masyrakat kolong jembatan...
Ini menyeru bersama kualitas tabung Elpiji 3 KG...
Ini bersorak bersama harga diri Bangsa yang terinjak oleh serumpunnya....
Ini menderu bersama kesemrawutan macetnya Ibukota...
Apa ini?
Ini lebih mencengangkan dari pasungan anak idiot di kampung...
Ini lebih mengenaskan dari kejahatan penculikan zaman sekarang...
Ini lebih mengerikan dari kebrutalan Freddy VS Jason....
Ironi...
Ya, ironi, satu kata yang tepat menggambarkan ini...
Dan...
Aku tak tahu harus apalagi...
Yang ku tahu, masih banyak gembel berkeliaran di sudut-sudut Ibukota...
Yang ku tahu, masih banyak teman-temanku menganggur karena alasan outsourcing...
Yang ku tahu, masih banyak Anggota Dewan yang terhormat molor waktu sidang...
Yang ku tahu, masih banyak janji-janji manis Pemerintah belum menjadi nyata, yang ada janji menjadi nyata lantas kenyataan itu hilang bersama kemunafikan menggebu...
Apa!
Tanggung jawab katamu?
Dengar...
Aku hanya rakyat biasa, tak tahu-menahu soal hukum dan politik...
Yang ku tahu, seandainya duit itu bisa kembali, akan ku bangun proyek UMKM padatkarya untuk teman-temanku yang menganggur...
Yang ku tahu, seandainya duit itu bisa kembali akan ku santunkan untuk gembel-gembel yang merayap bersama megahnya gedung-gedung Jakarta...
Yang ku tahu, duit itu tak sedikit....
Yang ku tahu, duit itu mampu mengakuisisi 10.000 rumah kardus para pemulung...
Bahkan, lengkap dengan gerobag-gerobag bututnya....
Untuk saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air...
Maaf, yang ku bisa hanya mengkritik sepedas-pedasnya....
Maaf, aku tak bisa membunuh para Koruptor itu...
Dan...
Aku tak tahu harus apalagi...
Yang ku tahu, masih banyak gembel berkeliaran di sudut-sudut Ibukota...
Yang ku tahu, masih banyak teman-temanku menganggur karena alasan outsourcing...
Yang ku tahu, masih banyak Anggota Dewan yang terhormat molor waktu sidang...
Yang ku tahu, masih banyak janji-janji manis Pemerintah belum menjadi nyata, yang ada janji menjadi nyata lantas kenyataan itu hilang bersama kemunafikan menggebu...
Apa!
Tanggung jawab katamu?
Dengar...
Aku hanya rakyat biasa, tak tahu-menahu soal hukum dan politik...
Yang ku tahu, seandainya duit itu bisa kembali, akan ku bangun proyek UMKM padatkarya untuk teman-temanku yang menganggur...
Yang ku tahu, seandainya duit itu bisa kembali akan ku santunkan untuk gembel-gembel yang merayap bersama megahnya gedung-gedung Jakarta...
Yang ku tahu, duit itu tak sedikit....
Yang ku tahu, duit itu mampu mengakuisisi 10.000 rumah kardus para pemulung...
Bahkan, lengkap dengan gerobag-gerobag bututnya....
Untuk saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air...
Maaf, yang ku bisa hanya mengkritik sepedas-pedasnya....
Maaf, aku tak bisa membunuh para Koruptor itu...
Tag itu artinya 'tanda'
BalasHapusJadi, mas agung termasuk orang yang aku kasih award itu.
Kalo mau dapet award tesebut, baca aturannya di http://manajemenemosi.blogspot.com/2010/08/gerakan-seo-positif.html
kita memang tdak bisa apa apa melihat ulah para koruptor sialan itu .
BalasHapustp ak hanya bisa berdoa supaya allah SWT memberi mereka kesadaran atas apa yang mereka lakukan .
@Riska.... oh.... oke layaw....
BalasHapus@atha... bener sob...
Karena Presiden kita berhati mellow dan lembut mendayu-dayu bin tidak tegaan Oom.
BalasHapusSBY sedang ada di titik nadir pemerintahannya.
bisa dibilang iya juga sih...
BalasHapuslantas, sekarang saya cuman bisa do'a aja plus mncoba menjadi wrga negara.... hihihihi.... lebay....
Yah, mau bagaimana lagi. Konconya koruptor ya memberi grasi kepada koruptor.
BalasHapus@blogduit.... thenks for comment
BalasHapuskomen ya
BalasHapus