"Kita sudah cukup begini, kita hanya punya nama baik, itu saja yang harus kita jaga terus." (Muhammad Hatta)

Yoman, Inilah Jalan Tol Di Indonesia

Minggu, 28 April 2013

Assalamu'alaikum, Wr, Wb.

Alhamdulillah, bulan ini akhirnya gw bisa posting untuk kedua kalinya. Cihuyyyyy.... Horrayyyy.... Lauk Parraayyyy.... (gaya anak allaayyyy). Ok tulisannya kali ini sengaja berbau SEO (serc enjin optimisazion), gw sih berharap dengan judul tersebut bisa nangkring di gugel pegwan klo ada orang yang masukin kata kunci "Anak Alay Kesetrum" di mbah gugel. :D

Yoman, Inilah Jalan Tol Di Indonesia. Ada yang tau jalan tol? Klo menurut wikipedia (ensiklopedi gratis yang paling gw sayangi dan cintai meski gw belum pernah nyumbang tulisan ato pun uang, Hehehehe) Jalan Tol adalah: 
"(di Indonesia disebut juga sebagai jalan bebas hambatan) adalah suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain.
Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku. Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau fasilitas di mana tol dikumpulkan dapat disebut pintu tol, rumah tol, plaza tol atau di Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol."
Citra Satelit Exit Tol Bitung Tangerang, Salah Satu Hal Yang membuat Gw Kagum.
(Di ambil pake gugel ert, mana mungkin gw numpang dilayangan bawa2 hape china buat moto)
Jalan Tol inilah salah satu hal yang dari kecil (Waktu gw unyu-unyu pas masih SD) menarik perhatian gw. Waktu kecil gw sering berpikir dan bayangin, gimana sih orang-orang ini bisa bangun jalan rata, panjang yang seolah tak berujung dan kerennya rancangan bangunan penunjang seperti interchange, fly over, underpass, gerbang tol, jembatan diatasnya dan lain-lain.

Setelah gw beranjak dewasa, tumbuh ganteng dan jadi sedikit pinter, meski masih banyak bodohnya. Salah satunya, bodoh banget gw klo deketin cewek (lha malah curhat), gw cari-cari data di internet (sejak 2010) mengenai Jalan Tol di Indonesia. Dan infrastruktur jalan tol di Indonesia ternyata masih kalah jauh oleh banyak negara. Bencinya, lagi-lagi Malaysia yang unggul. :(

Pertama kali ngebangun jalan tol yaitu tol Jagorawi tahun 1973 hingga sekarang (April 2013), Indonesia baru memiliki 28 ruas jalan tol yang beroperasi dengan total panjang 741,92 KM. Mirisnya, 25 ruas beroperasi di Pulau Jawa, itu artinya baru cuma 3 ruas yang beroperasi diluar jawa, (Cek di situs BPJT).

Hellow, kemana aja nih pemerintah dan yang ngakunya orang kaya di negri ini.? Mana nih semangat desentralisasi pembangunan pasca reformasi? Sepertinya memang orang-orang di Indonesia ini belum memaknai betul pentingnya desentralisasi, yang bukan cuma desentralisasi politik, tapi juga desentralisasi kebijakan keuangan dan tentu pembangunan. Orang Indonesia tuh bisanya cuma muji-muji infrastruktur yang udah merata di negri orang, trus dengan bangga photo-photo semisal di Singapore, Malaysia, Thailand, China, Europa, USA DLL.  (genk, makan apa lu genk..??? Terus elu orang mana emang genk??? :D)

Di ASEAN, Malaysia sepertinya menjadi negara dengan jalan tol tak tertandingi. Bayangin bro, negara yang luas daratannya hanya seperenam dari luas daratan Indonesia ini memiliki ruas tol beroperasi diatas 1.400 KM, dan bakal ngebangun lagi hingga 4.000 KM. Bukan hanya disemenanjung malaya jalan tol yang beroperasi di negri jiran tersebut. Setelah gw cek lewat gugel earth, Kota Tawau yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nunukan, yang sekarang menjadi bagian provinsi Kalimantan Utara udah punya jalan tol coy. Bandingin sama Kabupaten Nunukan, jalan setapak dan perahu sungai masih jadi andalan. Kalo gini caranya, wajar klo Malaysia malah ngimpor tenaga kerja untuk ditempatkan di berbagai wilayah di negaranya. Beda banget sama Indonesia, dimana para pengangguran dari penjuru negri justru berbondong-bondong datang ke Jakarta.

Ok, gw juga memang ga bisa secara mutlak nyalahin pemerintah dan orang kaya (investor jalan tol, red) di negri ini yang masih seneng berkutat dan mengembangkan kebijakan dan uangnya di pulau jawa. Yaappzz, gw tau dengan menanamkan uang di infrastruktur tol di pulau jawa tentu sedikit resiko mengenal kata 'Merugi' bagi mereka, meski sebenernya bikin infrastruktur tol di jawa itu nilai investasinya udah gila banget. Yuppzz, konon untuk membangun jalan tol di pulau jawa dibutuhkan investasi hingga 100 miliar rupiah untuk setiap Kilometernya. Dan konon pula, balik modal untuk usaha jalan tol ini bisa memakan waktu hingga 30 tahun. Hmmm....

Ok lagi, kenapa sih sebenernya bikin jalan tol itu mahal? Dan di Indonesia ini seolah bikin jalan tol itu susah bangett. Ok ijinkan gw membeberkan sedikit pendapat gw yang di dasari pada fakta, data dan berita baik dari internet, koran bekas maupun tipi mengenai bikin jalan tol di Indonesia.
"Bikin Jalan Tol itu emang mahal, bukan cuma di Indonesia tapi juga dibanyak negara lain. Tapi gw pikir biaya yang mahal sebetulnya relatif lah untuk bikin jalan tol yang jika dilihat dan dikaji ulang sebetulnya amat prosfektif dan menguntungkan.
Ada yang bilang 30 tahun baru balik modal, tapi itu kan baru katanya. Infrastruktur jalan tol itu bukan produk musiman kayak duren ato celana cutbray. Jalan tol itu bisa difungsikan puluhan bahkan ratusan tahun men. Jalan tol akan sangat menguntungkan jika sudah balik modal, itu artinya jalan tol adalah investasi jangka panjang yang layak dipertimbangkan.
Memang, perlu diakui rumitnya pembebasan lahan mulai dari gilanya harga jual lahan, hingga alasan bodoh para oknum setempat yang mempersulit sebenernya itu bisa diatasi dengan UU No. 2 Tahun 2012 mengenai Pembebasan Lahan Untuk Kepentingan Umum yang memang masih menuai kontroversi. Tapi setidaknya UU itu bisa menekan rakusnya tingkah para spekulan tanah yang membeli murah dari petani, lantas menjual mahal untuk kepentingan umum seperti jalan tol"
Terus apa pesan konkrit yang ingin lu sampaikan genk..??

Baiklah (nggak OK lagi lah, ntar gw dikira bue lagi :D), di Indonesia ini yang notabene negara berkembang yang menjadi hambatan pembangunan adalah belum meratanya pembangunan. Dan dalam jiwa orang Indonesia ini udah terdoktrin, terhipnotis, ter ato apalah sehingga orang Indonesia itu hanya memandang pulau Jawa, khususnya Jakarta sebagai pusat utama. Entahlah, mungkin 31 tahun ditunggangi rezim Soeharto dan sekutunya membuat Indonesia seperti Javanesia.

Padahal jika kita bercermin kepada China, Malaysia ato bahkan India, mereka sudah serius untuk memeratakan pembangunan di negaranya. Sehingga tidak hanya ada satu kawasan yang maju saja, tapi banyak kawasan yang potensial untuk maju secara global. Emezinggg, makan ikan asin apaan lu genk..??

Kembali ke topik, harusnya pemerintah yang memang masih terkesan alay dan loyo ini bisa melakukan eksperimen lebih dengan cara memprioritaskan pembangunan Jalan Tol di luar Jawa. Kenapa diluar jawa? Karena biaya investasi tol diluar jawa lebih murah ketimbang di pulau jawa, apalagi Jakarteee.... Menurut info, biaya investasi bisa 30-50% lebih murah ketimbang bikin tol di pulau jawa. Semisal jalan tol Pontianak - Singkawang - Sambas, Sentani - Jayapura - Sarmi, Palangkaraya - Banjarmasin ato Sorong - Manokwari.

Tapi genk, siapa yang mau lewat dijalan tol enntuu??

Memang konsumennya masih dikit, pengguna mobilnya masih dikit, lha orangnya masih dikit. Tapi dengan dibukanya jalan tol, gw yakin akan menyulut efek domino dari tumbuhnya industri. Pelan-pelan tapi pasti, akan banyak investor-investor membuka pabrik di sana. Gw yakin, kalo di wilayah itu ada jalan tol, wilayah itu akan berkembang, dan menjadi magnet baru yang bisa mengurai padatnya Jakarta. Ujung-ujungnya, pemerintah bisa mendapatkan pajak dan retribusi yang lebih besar lagi tentunya. Bayangkan, dengan 1 Jakarta saja Indonesia udah masuk sebagai negara G-20, apalagi kalo ada kota baru diluar jawa sana yang sekelas Jakarta?

Demikian tulisan panjang gw kali ini. tulisan ini ditulis dalam keadaan sadar, tanpa pengaruh obat-obatan terlarang apalagi obat-obat ambeyen dan pilek. Kalo mau kritik seperti "gak penting genk lu nulis kek gini. Siapa yang mau baca, siapa elu genk..???" whatever lah, yang jelas harapan gw nulis ini adalah semoga menginspirasi, bahwa negara kita ini memang tidak akan bisa semaju Malaysia ato china jika rakyatnya sendiri masih belum sadar dari berbagai ragam pembodohan.

Semoga menginspirasi. Dan doakan lulus nanti gw kuliah, gw bisa masuk perusahan jalan tol. Ato minimal kontraktor jalan tol. Hehehehe... Aminn...

Wa'alaikumsalam, Wr, wb.


6 komentar:

  1. Widih... keren euy postingannya. Dibikinnya pake research dulu kayanya.. :D

    Gw doain, mudah2an dibaca yg berwenang, biar terbuka mata telinga dan hatinyaa.. amin

    BalasHapus
  2. hahahaha, riset? emangnya mo bikin monorel pake2 riset sgala...
    Amin, yuppzz, minimal mmbantu mempromosikan jalan tol, bahwa ini adalah infrastruktur penting untuk mendongkrak pembangunan ekonomi, dan harus segera diterapkan pula di luar jawa. thanks mbak dah brkomen lagi...

    BalasHapus
  3. Sepertinya untuk daerah Kalimantan Barat ada beberapa titik yang sulit untuk dibangun dengan alasan kondisi tekstur tanah kurang stabil. Jangankan jalan tol, wong rel kereta api saja belum bisa dibuat disini. Mungkin jika dipaksakan bisa, hanya saja biaya yang diperlukan akan semakin besar demi membangun sebuah pondasi kuat dan stabil. Overall, nice share Bro... :-)

    BalasHapus
  4. Yuppzzz, memang sebagian besar daerah kalimantan itu berwa-rawa om... Tapi saya rasa Kalimantan barat, khusus dari Sambas - Sigkawang - Pontianak mengikuti jalur trans kalimantan kontur tanahnya masih sangat cukup untuk lajur tol 2x2... Beberapa titik bisa diakali dg fly over berpondasi cakar ayam. Mungkin hal tersulit membangun tol di kalbar adalah bahan baku konstruksi yg harus didatangkan dari jawa... Tapi sekali lagi, Indonesia juga udah punya banyak kok kapal2 besar....

    BalasHapus
  5. Nganjuk gak ada jalan tolnya. kasian yaaak...

    BalasHapus
  6. Hahahaha... kasian amat ya nganjuk.... Tapi harus terima konsekuensinya mas klo di nganjuk ada tol. Yuppzzz, lahan tani bisa digusur buat pabrik2... Nganjuk akan rame seperti sidoarjo/mojokerto.

    BalasHapus

Kalau mau komen silahkan komen. Siapa aja boleh komen, apa aja asal tidak menghina SARA. Woles men...