![]() |
Ilustrasi Gambar: media.viva.co.id |
Alkisah, sebuah cerita gak jelas
terjadi di sebuah kampung yang harus menjadi kota karena terletak di pinggiran
ibukota. Sebuah kampung yang kehidupan sosial masyarakatnya tak lagi soal kesahajaan dan kesederhanaan, tapi tentang materialisme. Halah....
Hujan baru
saja reda, menyisakan gerimis-gerimis kecil dan kelap-kelip kilat di langit. Malam
itu, seorang pemuda yang masih saja sarungan sedang asyik ria browsing di hape
bututnya. Sebut saja namanya Mamat.
Pemuda dengan pekerjaan serabutan dan payah ini tiba-tiba saja mendapat pesan
singkat dari aplikasi mesengger-nya.
“Test,” sebuah pesan masuk dari seorang
perempuan bernama Rani.
“Tis,” balas Mamat, biar terlihat humoris.
“Besok kerja gak?” Rani yang sangat jarang
sekali berkirim pesan tiba-tiba saja menghubungi Mamat malam itu.